Jikapath tidak muncul (bisa saja tertutp saat kalian menekan ESC), Kalian bisa mengaktifkannya kembali dengan cara meng-klick layer path pada tab path. Setelah path muncul, kemudian klick kanan pada path dan pilih Option stroke path. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah.
Senin 28 Januari 2019 Home āŗ Kesehatan Apakah Stroke Ringan Bisa Sembuh?
- Stroke ringan dalam dunia medis dikenal sebagai mini stroke atau Transient Ischemic Attack TIA. Melansir Better Health, stroke ringan disebabkan penyumbatan sementara pembuluh darah arteri di otak. Pembuluh darah arteri di leher bertugas memasok darah ke kepala. Arteri ini memiliki banyak cabang pembuluh darah yang mengarah ke salah satu pembuluh darah tersebut tersumbat sementara oleh pembekuan darah atau serpihan lemak, gejala stroke ringan bisa muncul. Baca juga Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa? Selain itu, penyebab stroke ringan lainnya bisa karena pendarahan atau pembuluh darah kecil di dalam otak pecah. Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh. Gejala stroke ringan Melansir Medicine Net, beberapa tanda dan gejala stroke ringan di antaranya Salah satu bagian tubuh seperti lengan atau kaki lemah atau mati rasa Susah bicara Pusing Pandangan kabur atau tak jelas Kesemutan Tidak peka bau dan rasa Bingung Kehilangan keseimbangan Pingsan atau hilang kesadaran Baca juga Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan Berapa lama stroke ringan bisa sembuh? vadimguzhva Ilustrasi strokeBeberapa gejala stroke ringan tersebut biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Penderita stroke ringan bisa merasa sembuh dalam waktu satu sampai lima menit. Tak jarang penderita tak lagi merasakan gejala penyakitnya atau merasa sembuh total tak sampai 24 jam. Namun, penderita stroke ringan tetap perlu mendapatkan perawatan medis. Pasalnya, stroke ringan juga termasuk keadaan darurat medis.
Stroke menimbulkan berbagai efek serius pada kesehatan, salah satunya otak. Kerusakan otak akibat stroke terjadi akibat suplai darah terganggu dan tidak lancar. Efek stroke pada otak yakni bisa mengakibatkan kerusakan sel-sel pada otak yang menyebabkan gangguan pada indera, kemampuan motorik, perilaku, kemampuan bahasa, memori, dan kecepatan rangsangan dalam merespon sesuatu. Lantas, apa yang terjadi pada otak saat seseorang mengalami stroke? Kenapa stroke bisa menyebabkan kerusakan otak? Otak membutuhkan pasokan darah untuk tetap dapat bekerja dengan baik. Nah, jika aliran darah tidak mencukupi maka kondisi dan kerja otak mengalami perubahan. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab kerusakan otak akibat stroke. 1. Peradangan Saat racun menyerang otak selama stroke, maka secara alami organ tubuh ini akan mencoba untuk memperbaiki dirinya. Namun, tak jarang usaha ini justru bisa menimbulkan peradangan berlebihan. Akibatnya, jaringan otak akan dibanjiri dengan cairan dan sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Nah, kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan edema yang bisa merusak fungsi otak normal. 2. Kelebihan kalsium dan kekurangan natrium Saat otak mengalami kerusakan akibat stroke, kalsium di dalam tubuh bisa bocor dan masuk ke dalam sel otak. Ketika pasokan darah ke otak tidak mencukupi tandanya asupan oksigen pun berkurang. Akibatnya, kadar kalsium menjadi tidak seimbang. Sementara itu, sel otak dirancang tidak bisa merespon kalsium dalam jumlah yang besar. Akibatnya, kerusakan otak tidak bisa terhindarkan. Di samping itu, natrium juga berfungsi untuk menjaga fungsi otak tetap normal. Namun saat stroke menyerang, natrium di dalam otak menjadi tidak seimbang hingga bisa mengubah isi sel otak dan membuatnya rusak. 3. Terbentuknya radikal bebas
ObatPenyakit Stroke Herbal QnC Jelly Gamat ini merupakan obat herbal ASLI INDONESIA yang sangat MULTIKHASIAT mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit baik itu penyakit kronis maupun non kronis (penyakit luar maupun dalam), berbentuk cairan Jelly kental seperti madu namun tanpa rasa (tawar) yang dapat diminum dan di oles (untuk penyakit luar), dikemas dalam botol higienis berukuran 300ml.Halodoc, Jakarta - Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari penyumbatan stroke iskemik, hingga pecahnya pembuluh darah stroke hemoragik. Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai gejala dan gangguan dalam fungsi tubuh. Salah satu hal yang juga kerap menjadi komplikasi dari stroke adalah gangguan bicara disartria. Apa yang membuat stroke sebabkan disartria? Sebelum membahas kaitannya dengan stroke, akan dibahas terlebih dahulu sedikit tentang disartria. Disartria adalah kelainan pada sistem saraf, sehingga memengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara. Kondisi ini kemudian menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam berbicara. Gangguan yang dimaksud biasanya berupa Suara serak atau sengau. Nada bicara monoton. Irama berbicara yang tidak biasa. Berbicara terlalu cepat atau berbicara dengan lambat. Tidak mampu berbicara dengan volume keras, atau malah berbicara dengan volume terlalu pelan. Bicara cadel. Kesulitan menggerakkan lidah atau otot-otot wajah Kesulitan menelan disfagia, yang bisa menyebabkan air liur keluar secara tidak terkontrol. Baca juga 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria Dapat Disebabkan oleh Stroke dan Gangguan Otak Lainnya Sebenarnya, sebagian besar fungsi tubuh diatur oleh otak, termasuk kemampuan berbicara. Itulah sebabnya orang yang mengalami stroke atau gangguan pada otak lainnya sangat berpotensi mengidap disartria. Pengidap disartria akan mengalami kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicaranya, karena bagian otak serta saraf yang mengontrol pergerakan otot tersebut tidak berfungsi secara normal. Selain stroke, beberapa gangguan pada otak dan kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan disartria adalah Cedera kepala. Infeksi otak. Tumor otak. Sindrom Guillain-Barre. Penyakit Huntington. Penyakit Wilson. Penyakit Parkinson. Penyakit Lyme. Amyotrophic Lateral Sclerosis ALS atau penyakit Lou Gehrig. Distrofi otot. Myasthenia gravis. Multiple sclerosis. Lumpuh otak cerebral palsy. Bellās palsy. Cedera pada lidah. Penyalahgunaan NAPZA. Baca juga Cedera Otak Bisa Sebabkan Disartria Jenis-Jenis Disartria Berdasarkan lokasi kerusakan yang terjadi, disartria terbagi atas beberapa jenis, yaitu 1. Disartria Spastik Ini merupakan jenis disartria yang paling sering terjadi. Disartria spastik disebabkan kerusakan pada otak besar. Paling sering, kerusakan tersebut disebabkan oleh cedera kepala berat. 2. Disartria Ataksik Disartria ataksik muncul pada seseorang akibat adanya gangguan pada otak kecil serebelum, seperti peradangan, yang mengatur kemampuan berbicara. 3. Disartria Hipokinetik Disartria hipokinetik terjadi akibat adanya kerusakan di salah satu bagian otak yang dinamakan ganglia basal. Salah satu contoh penyakit yang menyebabkan disartria hipokinetik adalah penyakit Parkinson. Baca juga Ketahui Lebih Lengkap Mengenai Disartria pada Anak 4. Disartria Diskinetik dan Distonik Disartria ini muncul akibat kelainan pada sel-sel otot yang berperan pada kemampuan berbicara. Contoh dari disartria tipe ini adalah penyakit Huntington. 5. Disartria Flaksid Disartria flaksid terjadi akibat kerusakan pada batang otak atau saraf tepi. Disartria ini muncul pada pengidap penyakit Lou Gehrig atau tumor pada saraf tepi. Selain itu, pengidap myasthenia gravis juga dapat mengalami disartria flaksid. 6. Disartria Campuran Ini merupakan kondisi ketika seseorang mengidap beberapa jenis disartria sekaligus. Disartria campuran dapat terjadi akibat kerusakan pada jaringan saraf yang menyebar luas, seperti pada cedera kepala berat, ensefalitis, atau stroke. Itulah sedikit penjelasan tentang disartria. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Biasanya, komplikasi dari stroke ini bisa diatasi dengan penggunaan antibiotik profilaktik, kateter yang diresapi antiseptik, dan peningkatan kualitas hidup dengan harapan bisa mengurangi penggunaan kateter yang tidak perlu. 4. Kejang Beberapa pasien mungkin juga mengalami kejang setelah mengalami stroke. Biasanya, komplikasi ini terjadi pada hari-hari pertama masa pemulihan pasca stroke. Namun, tak jarang, kejang baru muncul setelah dua tahun kemudian. Bahkan, beberapa pasien mungkin akan mengalami kejang berulang kali dan didiagnosis mengalami epilepsi. Padahal, terdapat perbedaan kejang setelah stroke dan epilepsi, atau akan mengalaminya di kemudian hari. Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena seiring dengan berjalannya waktu, risiko mengalami kejang setelah stroke ini juga akan berkurang. 5. Penggumpalan darah Saat Anda terlalu lama berada di rumah sakit, tak jarang jika Anda mengalami penggumpalan darah, khususnya di area tubuh yang jarang digerakkan. Semakin banyak bagian tubuh yang tidak bergerak terlalu lama, risiko penggumpalan darah akan semakin besar. Namun, penggumpalan darah juga bisa terjadi meski pasien yang baru mengalami stroke sudah membaik dan masih bisa bergerak bebas. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu memerhatikan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah. Alasannya, gumpalan darah yang ada di dalam tubuh bisa bergerak melalui aliran darah menuju ke pembuluh darah di jantung yang berpotensi mengakibatkan penyumbatan. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan gangguan jantung yang menyebabkan kematian. 6. Gangguan bicara Penyakit stroke berpotensi menyebabkan Anda kehilangan kontrol terhadap otot yang ada di mulut maupun tenggorokan. Sehingga, selain gangguan menelan makanan, Anda mungkin juga akan mengalami gangguan berbicara. Bahkan, Anda mungkin mengalami gangguan dalam memahami ucapan orang lain, hingga tidak bisa membaca dan menulis dengan baik. Komplikasi stroke yang satu ini disebut dengan afasia. 7. Depresi Mengalami stroke berpotensi membuat pasien mengalami penurunan beberapa fungsi tubuh. Hal ini dapat membuat Anda merasa sedih, tidak berguna, atau tidak berenergi yang berujung pada depresi. Bahkan, di waktu yang bersamaan, kamu bisa juga merasa kesal, marah, dan berbagai emosi lain yang tidak mampu dikendalikan. Komplikasi ini sebenarnya tidak berbahaya, tapi Anda tetap tidak boleh mengabaikannya. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengikuti konseling atau mengonsumsi obat antidepresan. Tak hanya itu, Anda bisa juga diminta untuk bergabung dalam support group yang mungkin dapat membantu mengembalikan rasa percaya diri. 8. Sakit kepala kronis Sakit kepala memang salah satu gejala stroke yang mungkin Anda rasakan, tetapi kondisi ini bisa saja menjadi semakin parah jika stroke tidak segera diatasi. Hal ini sangat mungkin terjadi pada pasien yang mengalami stroke hemoragik atau perdarahan. Pasalnya, perdarahan di otak dapat menyebabkan rasa nyeri di kepala. Meski begitu, Anda tidak boleh menggunakan obat-obatan stroke tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengatasi komplikasi yang satu ini. 9. Kelumpuhan Stroke juga bisa menjadi penyebab kelumpuhan atau paraplegia, baik pada salah satu bagian tubuh, atau seluruhnya. Umumnya, kondisi ini menyerang area wajah, lengan, dan juga kaki. Untuk memastikan bahwa area-area tubuh Anda masih kuat, cobalah untuk melakukan tes sederhana. Sebagai contoh, jika ingin menguji kekuatan lengan, angkatlah kedua tangan ke atas. Pastikan bahwa keduanya tetap mengarah ke atas sebelum Anda mengontrol otot-otot di dalamnya untuk menurunkan kedua tangan tersebut. Namun, apabila salah satu tangan terjatuh di luar kendali Anda, hal ini bisa saja menjadi salah satu pertanda kelumpuhan akibat stroke. Anda juga bisa mencoba untuk tersenyum dan pastikan bahwa kedua sisi bibir Anda melengkung ke atas. 10. Nyeri bahu Menurut Collins University Health Care, Anda juga bisa merasakan sakit di area bahu sebagai salah satu komplikasi yang terjadi akibat stroke. Pasalnya, saat mengalami kondisi ini, Anda merasa tidak ada yang menyokong area lengan karena kelemahan otot atau kelumpuhan. Biasanya, kondisi ini muncul disebabkan tangan yang terdampak menjadi menggantung, menyebabkan area lengan tersebut menarik otot di area bahu. 11. Gangguan penglihatan Stroke juga bisa mengakibatkan munculnya gangguan penglihatan secara mendadak. Anda kemungkinan mengalami pandangan mata buram atau berbayang. Pada kondisi yang lebih serius, Anda mungkin kehilangan pandangan mata sebagian pada salah satu sisi mata, atau seluruhnya. 12. Ulkus dekubitus Kondisi yang juga dikenal sebagai bedsore ini merupakan komplikasi lain yang mungkin dialami oleh penderita stroke. Bedsore adalah masalah kulit atau cedera yang terjadi pada jaringan bawah kulit akibat menurunnya kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Umumnya, pasien stroke yang mengalami kelumpuhan menghabiskan waktu terlalu lama untuk berbaring karena mengalami kelumpuhan hingga menyebabkannya mengalami kondisi ini. 13. Tegang pada otot Komplikasi lain yang mungkin Anda alami pasca stroke adalah ketegangan atau nyeri otot myalgia. Biasanya, Anda akan merasakan sakit atau ketegangan pada otot di area tangan atau kaki tepat setelah stroke atau berbulan-bulan kemudian. Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan latihan fisik secara rutin yang bisa Anda lakukan dengan bantuan ahli terapi fisik.i29kCY.